Entri Populer

Powered By Blogger

Rabu, 27 Januari 2010

PENGELOLAAN TANAH DAN AIR TEMBAKAU DELI PTPN II KEBUN BULU CINA

PENGELOLAAN TANAH DAN AIR TEMBAKAU DELI

PTPN II KEBUN BULU CINA

Tempat dan Waktu Percobaan

Percobaan ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, pada tanggal 18 November 2009.

Pengolahan Lahan

Pada prinsipnya pengolahan lahan tanaman tembakau sedikit berbeda dengan pengolahan lahan tanaman lain. Pengolahan lahan tanaman tembakau di desa Bulu Cina dilakukan secara rotasi tanaman, yaitu tanaman tebu dan tembakau selama 1-2 tahun.

Rotasi tanaman ini bertujuan untuk menghilangkan racun-racun pestisida yang dapat merusak tanah. Selain rotasi tanaman, lahan yang akan digunakan untuk tanaman tembakau, juga memerlukan pendinginan lahan yang bertujuan memperbaiki kondisi lahan.

Lahan tanaman tembakau tidak bisa terkena herbisida, sehingga pengolahanya harus di babat, kemudian rumput dibakar, barulah tanah diolah.dilakukan pengapuran jika tanah masam, Lalu tanah dipupuk dengan pupuk dasar SP. dibuat bedengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Jarak antar bedeng 1.5 m dan 1 bedengan terdapat 2 baris tanaman memanjang.

Tanaman disebari pupuk Guano yang di impor dari German , dengan dosis 10-20 ton/ha, Pupuk guano ini berasal dari kotoran burung kelelawar yang telah lama mengendap di gua, lalu di olah menjadi pupuk.

Penyiraman tanaman dilakukan dengan menggunakan sprinkler yang diambil dari sungai sekitar perkebunan. Tanah tanaman ini tidak bisa mengandung air terlalu banyak, karena dapat menyebabkan busuk pada tanaman.

Lahan tanaman ini harus berbentuk bukit, dimana pada bagian tengah lahan keadaan tanah lebih tinggi daripada di bagian tepi lahan. Hal ini bertujuan agar air dapat mengalir ke parit sehingga lahan tidak jenuh air. Penyiraman dilakukan jika tanah dalam keadaan kering.

Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman tembakau antara lain Ulat Grayak ( Spodoptera litura ), Ulat Tanah ( Agrotis ypsilon ) , Ulat penggerek pucuk ( Heliothis sp. ). Beberapa contoh penyakit yang menyerang tanamanan tembakau adalah Hangus batang ( damping off ), Lanas Tembakau, patik daun, bercak cokelat, busuk daun.

Dalam melakukan pemanenan tanaman tembakau, ada beberpa hal ynag perlu di perhatikan antara lain adalah Daun tembakau dapat di petik jika telah berumur 37-42 hari. Daun dipetik mulai dari daun terbawah ke atas. Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada sore/pagi hari pada saat hari cerah. Pemetikan dapat dilakukan berselang 3-5 hari, dengan jumlah daun satu kali petik antara 2-4 helai tiap tanaman. Untuk setiap tanaman dapat dilakukan pemetikan sebanyak 5 kali. Daun tembakau yang kualitasnya bagus yaitu daun 1 sampai daun 14.

Permasalahan

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan di PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bulu Cina, di sini tidak terlalu banyak terdapat masalah dalam pengelolaan tanah dan air yang dilakukan. Namun ada juga masalah yang di hadapi dalam pengolahan lahan tersebut.

Dalam pengolahan lahan tanaman tembakau di Kebun Bulu Cina tidak dapat di tanam secara langsung setiap tahunya dengan komoditi yang sama. Itulah sebabnya disana dilakukan rotasi tanaman antara tanaman tembakau dan tebu secara bergantian. Rotasi tanaman ini bertujuan untuk menghilangkan racun-racun pestisida yang dapat merusak tanah dan juga mencegah kedatangan angin bahorok yang dapat merusak tanaman tembakau. Selain rotasi tanaman, lahan yang akan digunakan untuk tanaman tembakau, juga memerlukan pendinginan lahan yang bertujuan memperbaiki kondisi lahan.

Dalam pengolahan lahan tembakau tidak dapat menggunakan pestisida, seperti herbisida misalnya untuk membasmi rumput itu tidak dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan tanaman tembakau sangat sensitif terhadap bahan kimia. Jadi dalam mengolah lahan yang begitu luas, rumput di babat secara manual atau pun menggunkan mesin babat, setelah itu rumput dikumpulkan lalu di bakar. Itulah sebabnya dalam pengolahan lahan tembakau ini memerlukan waktu yang lama dan tenaga yang besar. Setelah itu barulah lahan dapat di bajak kemudian dibuat bedengan tanaman, dan ditanamlah tanaman tembakau.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Lahan yang cocok untuk budidaya tembakau adalah lahan marginal.

2. Pengolahan lahan tanaman tembakau harus dilakukan rotasi tanaman antara tanaman tembakau dan tebu.

3. Tanaman tembakau sangat sensitif terhadap bahan kimia sehingga dalam pengolahan lahanya tidak boleh menggunakan pestisida.

4. Tanaman tembakau tidak dapat mengandung banyak air karena dapat menyebabkan busuk pada tanaman.

5. Lahan tanaman tembakau harus berbentuk bukit, dimana pada bagian tengah lahan keadaan tanah lebih tinggi daripada di bagian tepi lahan. Hal ini bertujuan agar air dapat mengalir ke parit sehingga lahan tidak jenuh air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar